jenis ayam broiler
Halo kawan semoga kalian hari ini baik-baik saja, Sekarang ini saya mau share informasi tentang jenis ayam broiler lengkap dengan gambar dan isinya. Akan tetapi sebelum melangkah kepada konten jenis ayam broiler ada bagusnya kita bahas dulu tentang jenis ayam broiler tersebut.
jenis ayam broiler memang sedang ramai dicari saat ini, Mengingat jenis ayam broiler yang mau saya bagikan ini sangat penuh isi dengan informasi selengkapnya. Saat ini banyak sekali teknologi yang super canggih, bisa dari Smartphone yang kalian punya sangat bisa melakukan apa saja di tangan yang kalian pegang itu. Baik itu mencari peta,tutorial,tanaman semuanya ada di Smartphone kalian.
Konten kali ini juga adalah bagian dari konten yang sudah ramai di dunia internet yang kamu pegang. Tentunya pembahasan yang mau aku bagikan sangat berbeda dari blog yang lainnya, Sangat cetar membahana dan meyakinkan.
Sepertinya tidak perlu lama lagi, langsung saja ke inti judulnya, Inilah informasi jenis ayam broiler lengkap dengan gambar dan isinya.
Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam.[1] Ayam broiler yang merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung, misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain, kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksi berbagai jenis strain.
Ayam broiler atau ayam ras pedaging ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Zaman dahulu sebelum peternakan ayam pedaging berkembang, broiler adalah ayam jantan muda (cockerel) yang diafkir dari peternakan. Breeding nya sendiri dimulai sekitar tahun 1916. Broiler berasal dari hasil persilangan pejantan bangsa Cornish (ayam kelas Inggris yang punya karakteristik tubuh besar, persentase otot dada yang tinggi) serta ayam Plymouth Rocks putih betina (ayam yang memiliki karakteristik tulang besar). Daging ayam hasil persilangan ini mulai diperkenalkan pada tahun 1930-an dan menjadi populer pada 1960-an.
Merupakan awal dari produksi ayam broiler. Tingginya permintaan telur menyebabkan lebih banyak ayam petelur yang dipelihara sehingga ada kelebihan jumlah ayam jantan. Petani menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging. Selanjutnya terjadi peningkatan permintaan ayam pedaging. Petani menyadari bahwa sebagian jenis ayam sesuai untuk menghasilkan telur sedangkan lainnya sesuai sebagai penghasil daging sehingga ayam dipelihara dengan single purpose, yaitu sebagai penghasil telur saja (layer) atau daging saja (broiler) sehingga produksinya lebih terfokus dan efisien. Ayam dual purpose kurang populer karena produksinya sedang. Telur dan ayam dijual di pasar lokal.
Seleksi genetik, peningkatan nutrisi, ilmu kesehatan hewan, dan kontrol lingkungan mulai diperhatikan pada tahun 1940-an untuk meningkatkan performans broiler. Pada tahun 1945, pengusaha Amerika pemilik Atlantik & Pacific Tea Company menyelenggarakan kontes bertema "Chicken of Tomorrow". Babak kualifikasi berlangsung pada tahun 1946 – 1947, sedangkan final pada tahun 1948. Penilaian broiler berdasarkan pada beberapa faktor, antara lain laju pertumbuhan, konversi ransum, produksi daging dada dan paha. Pembibit yang unggul dalam kontes tersebut antara lain Peterson, Vantress, Cobb, Hubbard, Pilch, dan Arbor Acres. Seleksi dilakukan secara sederhana melalui metode mass selection berdasarkan karakteristik individu saja, yaitu dengan memilih ayam jantan dan betina dengan bobot terbesar. Sekitar 20 – 40% sifat dapat terkontrol dengan seleksi sederhana ini.
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengembangkan sistem penilaian karkas (carcass grading) broiler pada tahun 1949 dengan tujuan untuk membantu konsumen mengetahui kualitas karkas dan menetapkan standar yang harus dicapai peternak.[2]
Pakan ayam broiler sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan kembang ayam selama di peternakan. Nantinya pakan yang dimakan oleh ayam akan diubah menjadi daging. Oleh sebab itu produktivitas ayam sangat tergantung dengan jenis pakan yang dimakan. Penting bagi peternak untuk memperhatikan pakan selama di peternakan, jangan membuat ayam asal kenyang namun usahakan agar pakannya bernutrisi tinggi supaya produktivitas ayam menjadi lebih meningkat. Ada beberapa jenis pakan yang bisa diberikan kepada ayam broiler ini. Pakan ini tidak hanya bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas namun juga bisa membuat tubuh ayam broiler menjadi lebih sehat dan kuat. Berikut adalah jenis pakan ayam broiler yang bisa diberikan di peternakan:
Untuk mendapatkan sorgum ini sulit karena hanya di daerah tertentu saja yang memilikinya. Sorgum ini sangat bagus untuk kesehatan pencernaan ayam dikarenakan tinggi serat. Ada berbagai macam sebutan untuk Sorgum ini yaitu tojeng, cantrik, dan centel.
Untuk membuat pakan alternatif peternak bisa mempertimbangkan jenis pakan satu ini. Jika diberikan pakan pabrikan secara terus menerus akan membuat biaya operasional di dalam kandang menjadi membengkak. Pollard ini berasal dari olahan gandum yang biasa diubah menjadi tepung terigu. Pakan ini disebut juga sebagai dedak gandum. Kandungan yang ada di dalam Pollard ini sangat bagus untuk kesehatan ayam broiler yang ada di peternakan karena kaya akan lemak, protein, dan juga tinggi serat. Selain itu kandungan kalorinya cukup tinggi yang mana bisa menyebabkan ayam akan terus lincah dan juga berenergi setiap hari. Meski kaya akan kandungan yang tinggi, pakan ini tidak bisa diberikan setiap hari ke ayam dikarenakan tidak bagus untuk ayam. Berikanlah pakan ini secara selang seling dengan jenis pakan ayam broiler yang lainnya.
Dedak padi disebut juga dengan bekatul. Jenis pakan ini begitu familiar di kalangan peternak ayam tidak hanya broiler saja namun juga untuk peternak ayam jenis lainnya seperti kampung, layer, dan lain-lain. Kandungan asam aminonya yang tinggi membuat dedak padi ini memiliki kalori yang cukup tinggi. Tidak hanya kalori saja yang terkandung dalam dedak padi ini namun juga kaya akan lemak. Kelemahan dari dedak padi ini adalah mudah menggumpal dan juga berbau tengik. Pakan yang berbau tengik sudah tidak layak untuk diberikan lagi ke ayam karena kualitasnya sudah menurun. Oleh sebab itu jika ingin memberikan dedak padi, jangan membeli dalam skala besar namun dalam jumlah cukup agar tidak mudah berbau tengik jika terlalu lama disimpan di dalam gudang peternakan.
Gimana?, sesuai bukan artikelnya?. Kalau netizen ada pertanyaan soal jenis ayam broiler lebih dalam lagi, netizen bisa bertanya di kolom komentar untuk memantapkan lagi situs saya ini yang masih tahap newbie. Saya harap dengan adanya artikel jenis ayam broiler tersebut, para netizen permasalahannya bisa teratasi dan terhibur berkat adanya pembahasan ini.
Sekian dari saya, Semoga pembahasan tentang jenis ayam broiler ini bisa bermanfaat bagi kalian semuanya. Ending kata. See a untuk semuanya.